Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Tren konsultasi kesehatan berbasis daring mulai meningkat di Indonesia. Layanan ini sering pula disebut dengan istilah telemedicine atau telemedisin.
Menurut WHO, telemedisin adalah layanan kesehatan jarak jauh yang diberikan oleh tenaga kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Layanan telemedisin di Indonesia beragam jenisnya mulai dari layanan berbasis telepon, SMS dan whatsapp, ataupun yang menggunakan aplikasi tersendiri.
Adanya layanan telemedisin memungkinkan masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang mengunjungi fasilitas kesehatan. Layanan ini sangat membantu khususnya ketika pandemi COVID-19 ataupun ketika era kebiasaan baru/new normal, karena dapat mengurangi kepadatan di fasilitas layanan kesehatan.
Untuk pasien COVID-19, layanan yang diberikan untuk konsultasi pun cenderung mudah dan user friendly dengan memanfaatkan aplikasi whatsapp.
Tidak terbatas hanya untuk masyarakat yang terpapar Covid-19, layanan telemedisin di Indonesia sudah banyak dipergunakan untuk keperluan konsultasi kesehatan secara umum.
Layanan yang tersedia pun beragam, mulai dari layanan yang disediakan rumah sakit; mulai dari fasilitas pendaftaran daring tanpa antri, konsultasi jarak jauh, dan pembuatan resep yang dikirim secara daring pula, atau layanan berbasis aplikasi seperti halodoc, alodokter, klikDokter, yesDok, klikDokter, dll.
Baca Juga
Lansia Sedang Isoman? Manfaatkan Layanan Telemedisin Kemenkes
Lansia Kembali Diingatkan untuk Divaksin Dosis Lengkap
Kisah Relawan 89 Tahun untuk Bantu Sesama Lansia
Selain layanan yang disediakan pihak non pemerintah, pemerintah melalui kementerian kesehatan juga sudah layanan telemedisin dengan platform ‘temenin’ untuk berbagai keperluan berbeda sebagai berikut:
1. Tele-Radiologi
Yaitu layanan yang menginterpretasikan foto menjadi sebuah diagnosis, yang dikirim secara online dan digunakan oleh dokter ahli radiologi untuk penanganan cepat.
2. Tele-EKG
Pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik jantung, ditujukan untuk menilai kerja jantung, hasil EKG dikirim ke spesialis penyakit jantung untuk diagnosis cepat.
3. Tele-USG
Tele-USG digunakan untuk membantu diagnosis ibu hamil yang ada di pelosok daerah dan dihubungkan dengan dokter spesialis obgyn untuk mempercepat rujukan.
4. Tele-Konsultasi
Yaitu layanan yang ditujukan untuk menghubungungkan pasien dengan dokter ahli untuk konsultasi, mengetahui kondisi pasien, edukasi, serta pemberian rekomendasi pengobatan.
Telemedisin bagi masyarakat usia produktif mungkin tidak memiliki masalah pengguna yang signifikan, mengingat usia produktif pada umumnya sudah terbiasa dengan gawai maupun layanan berbasis daring lainnya. Namun bagaimana kesesuaian layanan telemedicine di Indonesia pada kelompok lansia? Apakah kemudahan akses yang ditawarkan oleh telemedicine dapat dirasakan pula oleh lansia? Atau justru sebaliknya?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kesesuaian layanan telemedicine bagi kelompok lansia, ikuti diskusi bersama narasumber ahli dalam program Lansia Online (LOL):
Bagian 1: “Telemedisin Penting Bagi Lansia Saat Isoman”
Hari: Sabtu, 12 Maret 2022
Pukul: 14.00 s/d 15.00 WIB
Narasumber: dr. Siti Nadia Tamizi, M.Epid – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI
Bagian 2: “Sudah Tepatkah Layanan Telemedisin untuk Lansia Saat Ini?
Hari: Minggu, 13 Maret 2022
Pukul: 14.00 s/d 15.00 WIB
Narasumber: dr. Vera, Sp.PD., K-Ger – Konsultan Geriatri
Livestreaming di:
Facebook/Geriatri.Indonesia
Youtube/Geriatri TV