Geriatri.id - Presiden RI Joko Widodo meminta vaksinasi COVID-19 untuk dosis booster terus digencarkan khususnya pada kalangan lanjut usia. Faktor keluarga dianggap penting untuk mengoptimalkannya.
Jokowi pada hari Jumat (25/2/2022) lalu secara jelas menyebut lansia sebagai sasaran khusus vaksinasi dosis penguat (booster), saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kota Bitung, yang bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi di 14 kota/kabupaten lainnya di Sulawesi Utara.
“Dilanjutkan terus baik yang (vaksin) pertama, yang kedua, kemudian masuk yang ketiga, utamakan kepada lansia,” ujar presiden seperti tertuang dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Data situs Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, hingga hari Sabtu (26/2) kemarin jumlah lansia yang telah menerima vaksin booster adalah 1.344.753 orang, atau baru 6,24% dari target.
Sebelumnya, sebanyak 16.162.408 lansia telah divaksin dosis pertama, atau mencapai 75% dari sasaran. Jumlah tersebut menurun untuk dosis kedua, yakni hanya sekitar 53,62% atau 11,5 juta orang.
Baca juga
Pemberian Vaksin Booster untuk Lansia Tiga Bulan Setelah Vaksinasi Lengkap
Ini Penjelasan Kenapa Vaksin Booster Diperlukan
Menyiapkan Keuangan sebagai Jaminan Hari Tua
Masih rendahnya tingkat partisipasi lansia mengikuti vaksinasi dosis booster disebabkan oleh beberapa hal. Menurut epidemolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, lansia enggan divaksin karena dianggap tidak penting bagi yang sudah berusia senja. Belum lagi soal akses layanan kesehatan maupun pengaruh informasi-informasi yang tidak baik alias hoaks terkait vaksin.
Sebagai salah satu solusi, Pandu menyebut pentingnya peran keluarga untuk mendampingi langsung lansianya agar mau divaksin. Dengan kata lain, untuk menyasar lansia, seluruh anggota keluarga pun harus divaksin.
"Di Indonesia itu lansia bagian dari keluarga. Beda dengan di luar negeri, yang biasanya sudah di panti jompo. Jadi sebaiknya (per) keluarga divaksinasi, sehingga semua tervaksinasi," katanya, dalam loka karya daring jurnalis yang diadakan Kementerian Kesehatan hari Jumat lalu.
Ia juga mengingatkan bahwa edukasi kepada lansia tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 harus terus dilakukan oleh banyak pihak, termasuk misalnya organisasi-organisasi pensiunan. Sistem jemput bola pun perlu digencarkan sehingga para lansia tidak perlu terlalu jauh meninggalkan rumahnya untuk mendapatkan vaksin.
Foto: Presiden RI Joko Widodo saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Kota BItung, Sulawesi Utara, pada 25 Februari 2022 (presidenri.go.id)