Geriatri.id - Ini adalah sebuah saran penting. Bagi yang masih memiliki orangtua, jangan biarkan mereka merasa kesepian di hari-hari tuanya, karena hal itu sungguh tidak menyehatkan.
Selama bertahun-tahun, masalah kesepian dan isolasi (keterasingan) sosial pada lansia terus menjadi perhatian.
Apalagi faktanya populasi lansia di dunia terus bertambah. Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah penduduk berusia di atas 60 tahun di seluruh dunia mencapai 727 juta jiwa di tahun 2020, atau hampir 10 persen dari total penghuni bumi.
Pun demikian di Indonesia, di mana terdapat hampir 30 juta penduduk lansia dari sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik di tahun 2021.
Sebuah riset di tahun 2008 di Inggris menyebutkan, setidaknya ada lebih dari 1 juta lansia di negara tersebut yang mengaku merasakan kesepian di hari tua mereka.
Di masa itu, 1 dari 3 lansia tersebut tinggal sendiri dan sebagian besar dari mereka hanya keluar rumah satu kali dalam satu minggu.
Disebutkan bahwa mereka paling sering berinteraksi sosial dengan pengantar surat (tukang pos), dan menunjuk televisi sebagai ‘teman’ utama mereka. (BBC).
Salah satu riset terbaru terkait masalah ini adalah yang dilakukan oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (NASEM) di tahun 2021.
Lembaga yang berbasis di Amerika Serikat itu menyebutkan bahwa lebih dari sepertiga penduduk berusia 45 tahun ke atas merasakan kesepian, dan hampir seperempat lansia di atas 65 tahun mengalami keterasingan sosial (social isolation).
Dua kondisi tersebut disebabkan beberapa faktor di antaranya hidup (tinggal) sendirian, kematian kerabat atau sanak keluarga, penyakit kronis, dan fungsi pendengaran yang kian menurun.
Merujuk dari penelitian tersebut, badan kesehatan milik pemerintah AS, Centers for Disease Control and Prevention, melalui laman resminya pada bulan April 2021 memuat artikel bertajuk “Kesepian dan Isolasi Sosial Terkait dengan Kondisi Kesehatan yang Serius”.
Orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas, jika kerap merasa kesepian dan terasingkan, berisiko membahayakan kesehatan mereka, karena:
Agar lansia terhindar dari risiko-risiko di atas, ada banyak hal yang dapat dilakukan, termasuk mempelajari penyebab kenapa lansia merasakan kesepian dan isolasi sosial.
Bagi anggota keluarga yang tidak lagi tinggal bersama orangtua, misalnya, sangat dianjurkan untuk secara rutin menjalin komunikasi, sekalipun melalui telepon atau video call, atau yang lainnnya.
Juga memberikan berbagai alternatif kegiatan berinteraksi sosial, meskipun masih dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi.
Geriatri.ID akan mengulas tema ini dalam program bincang-bincang Lansia Online (LOL) pada hari Sabtu, 5 Februari 2022, mulai pukul 11.00 WIB, bersama narasumber seorang psikolog, Dra. Nella Safitri, P.si. Acara ini disiarkan secara langsung melalui Facebook Geriatri Indonesia dan Youtube/Geriatri TV. *** (a2s)