Kembali
×
Aktivitas Fisik Apa yang Tepat untuk Lansia?
02 Desember 2018 15:05 WIB

Geriatri.id - Setelah memasuki usia lanjut, banyak orang mungkin mengurangi aktivitas fisiknya. Apalagi bila kondisi kesehatannya terganggu serta stamina terus menurun. Namun sebenarnya, lansia tetap harus banyak bergerak dan beraktivitas fisik.

Kenapa? Karena aktivitas fisik dapat mencegah masalah kesehatan sekaligus menjaga tubuh tetap prima meski sudah lansia.

Lalu, apa saja manfaat aktivitas fisik bagi lansia? Berikut di antaranya:

1. Melatih keseimbangan tubuh

Lansia cenderung mudah kehilangan keseimbangan tubuh sehingga berisiko terjatuh.

Efeknya, ia bisa mengalami patah tulang bahkan terjadi serangan stroke.

Nah, melakukan aktivitas fisik membantu melatih keseimbangan tubuh.

Selain itu, otot-otot, refleks dan sistem koordinasi tubuh akan bekerja dengan baik.

2. Mencegah penyakit

Aktivitas fisik berguna untuk meningkatkan beragam fungsi tubuh, misalnya pernapasan, peredaran darah, serta daya tahan tubuh.

Selain itu, bila aktif bergerak, lansia bisa terhindar dari risiko penyakit seperti stroke, jantung koroner, diabetes, osteoporosis, hipertensi dan sebagainya.

3. Menjaga fungsi kognitif

Biasanya, semakin bertambah usia, kemampuan atau fungsi kognitif pun akan menurun.

Misalnya terkait daya ingat, ketajaman pikiran, bahkan kemampuan  mengelola emosi.

Kemampuan kognitif yang tidak terus diasah tentunya akan menurun.

Nah, aktivitas fisik merupakan cara asah otak yang bisa dilakukan.

Ketika tubuh bergerak, saraf-saraf otak bekerja dan membangun sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak atau mati.  

Penting diperhatikan, aktivitas fisik yang dilakukan lansia sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan fisik masing-masing.

Untuk mengetahui dan memastikan aktivitas fisik yang aman, tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Nah, secara umum, WHO (Badan Kesehatan Dunia) memberikan panduan aktivitas untuk lansia sebagai berikut:


1. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama maksimal150 menit atau aktivitas fisik intensitas berat 75 menit dalam seminggu.

2. Lakukan aktivitas fisik setiap hari dengan durasi setidaknya 10 menit.

3. Selanjutnya, bila sudah terbiasa, boleh tingkatkan olahraga dengan intensitas sedang sedang selama 300 menit atau olahraga berat selama 150 menit selama seminggu.

4. Untuk lansia yang mengalami kendala koordinasi tubuh sebaiknya latihan keseimbangan setidaknya 3 kali seminggu.

5. Kemudian, lakukan latihan otot setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Lalu, aktivitas seperti apa yang disarankan untuk lansia?

Sebagai contoh, olahraga dengan intensitas sedang bisa berupa jalan kaki jarak dekat, bersepeda atau sekadar bersih-beresih rumah atau berkebun di halaman rumah.

Sedangkan, olahraga dengan intensitas berat, di antaranya jalan cepat jarak jauh, jogging, berenang, bulu tangkis, atau yoga dan sebagainya.

Nah, sekali lagi, pastikan aktivitas fisik yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan.

Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Bila dokter tak menyarankan aktivitas berat,
biasanya cukup dengan intensitas sedang dengan latihan fisik tertentu.

Yang jelas, pastikan olahraga sesuai kondisi fisik. Jangan lupa, sebaiknya berolahraga tidak sendiri sehingga bantuan dapat dilakukan segera bila tiba-tiba dibutuhkan.

Referensi:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/
http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/ 
http://www.nhs.uk/Livewell/fitness/Pages/physical-activity-guidelines-for-older-adults.aspx

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
geriatri
lansia
penyakit
kesehatan
olahraga
usia tua
emosi
berita lansia
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
merawat lansia