Kembali
×
Hasil Studi: Vaksin Sinopharm Tak Efektif Bagi Lansia
26 Juli 2021 06:34 WIB

Geriatri.id - Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini mengungkapkan, vaksin Sinopharm ternyata kurang memberikan perlindungan yang efektif bagi para lansia dari COVID-19. Temuan ini, menimbulkan pertanyaan bagi lusinan negara yang telah memberikan suntikan vaksin tersebut kepada populasi lansia mereka yang paling rentan.

Sebuah survei sampel darah yang diambil dari 450 orang di Hungaria setidaknya dua minggu setelah dosis Sinopharm kedua mereka, menemukan bahwa 90% orang di bawah 50 tahun yang diteliti, mengembangkan antibodi pelindung. Tetapi persentasenya menurun seiring bertambahnya usia, dan 50% dari mereka yang berusia di atas 80 tahun tidak memiliki antibodi.

Studi oleh dua peneliti Hungaria telah diposting online minggu ini tetapi belum ditinjau oleh ilmuwan lain. Namun tiga ahli yang tidak terlibat dalam penelitian itu berkomentar, mereka tidak memiliki masalah dengan metodologi studi terhadap vaksin Sinopharm yang dilakukan di Hungaria itu. 

"Ini sangat, sangat mengkhawatirkan bahwa orang-orang ini, yang berisiko tinggi, memiliki respons antibodi yang buruk," kata Jin Dong-yan, ahli virus Universitas Hong Kong yang tidak berafiliasi dengan penelitian ini, seperti dikutip bloomberg.com.

Tingkat antibodi bukanlah ukuran langsung tentang seberapa terlindunginya seseorang dari COVID-19, tetapi ada semakin banyak bukti bahwa mereka adalah proxy yang baik. Seorang ahli memperingatkan bahwa pilihan alat tes dapat membatasi keakuratan pengukuran.

"Namun, temuan penelitian ini memiliki nilai dan merupakan upaya ilmiah publik pertama untuk menganalisis efek vaksin Sinopharm pada lansia," kata Wang Chenguang, mantan profesor di Peking Union Medical College dan pakar imunologi.

Komisi Kesehatan Nasional China menolak mengomentari penelitian tersebut. Mereka menegaskan, hanya akan menanggapi penelitian oleh pemerintah atau lembaga penelitian besar.

Ini bukan pertama kalinya muncul pertanyaan tentang kemanjuran vaksin, yang diberi lampu hijau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei lalu, dan digunakan di lebih dari 50 negara. Banyak di antaranya memanfaatkan vaksin Sinopharm, ketika vaksin lain sulit untuk didatangkan.

Seorang juru bicara WHO mengatakan, para ahlinya "mengetahui" penelitian ini dan terus melihat semua bukti yang tersedia. Penasihat badan tersebut mengajukan pertanyaan beberapa bulan yang lalu tentang apakah vaksin itu memberikan perlindungan pada orang berusia 60 tahun ke atas. Tetapi ketika itu baik-baik saja, seorang ahli WHO mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir itu akan bekerja secara berbeda pada orang tua.

Penelitian yng dilakukan perusahaan milik China menunjukkan, hampir semua peserta dalam uji klinis tahap akhir berusia di bawah 60 tahun. Namun penelitinya sendiri menunjukkan, tidak ada cukup bukti untuk mengatakan apakah vaksin tersebut bekerja pada orang tua. Secara keseluruhan, vaksin Beijing Institute ditemukan 78% efektif.

Vaksin Sinopharm juga digunakan secara luas di China, termasuk pada lansia. Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan, suntikan memberikan perlindungan, meskipun mengakui bahwa tahap awal uji klinis vaksin Sinopharm dan dua lainnya menemukan lebih sedikit antibodi pada orang berusia 60 tahun ke atas.

Geriatri.id

Foto: ilustrasi vaksinasi Covid-19  (wita.org)
 

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
lansia
lansia sehat
merawat lansia
geriatri
vaksin
vaksin covid-19
sinopharm
lansia bahagia
lansia online
berita lansia