Geriatri.id - Riset yang dilakukan Institut Adelaide untuk Kesehatan Tidur mengungkapkan, pria lansia di atas usia 65 tahun cenderung mengalami gangguan tidur. Kurangnya tidur nyenyak pada lansia pria ini, diketahui terkait dengan adanya gangguan kognisi.
Para peneliti mempelajari sejumlah 477 pria lansia. Para pria ini diuji menyangkut kecepatan mereka dalam memproses berbagai informasi, ingatan dan kecepatan reaksi, dan kaitannya dengan pola tidur mereka.
Hasilnya diketahui, pria yang mengalami gangguan kognitif cenderung mengalami masalah untuk bisa tidur nyenyak.
"Kurang tidur nyenyak dan lebih banyak tidur ringan terkait dengan respons yang lebih lambat pada tes fungsi kognitif," kata penulis utama Jesse Parker, seperti dikutip dari Medical Xpress.
Meski demikian, menurut para peneliti, gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur (obstructive sleep apnea), tidak secara langsung terkait dengan fungsi kognitif pada semua pria yang diteliti.
"Kami mencatat bahwa pada pria berusia 65 tahun ke atas, waktu tidur yang lebih singkat, lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang buruk, seperti kurangnya perhatian dan kecepatan berpikir," ujar Parker.
Penulis senior studi tersebut, Associate Professor Andrew Vakulin, mengatakan hasil penelitian menunjukkan, gangguan pada aktivitas sehari-hari yang mengandalkan perhatian optimal dan kecepatan kognitif seperti mengemudi, aktivitas fisik, dan berjalan akan sangat mungkin dipengaruhi oleh gangguan tidur yang buruk.
Direktur Medis Institut Adelaide Profesor Robert Adams mengatakan, peneltian ini sangat penting untuk menemukan cara untuk merangsang tidur nyenyak sebagai cara memperlambat penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
"Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menghubungkan kurang tidur dan gangguan pernapasan saat tidur dengan perubahan pola tidur dan penurunan kognitif di masa depan, serta perubahan pada pola tidur orang tua," pungkas Adams.***
Geriatri
foto: ilustrasi sleep apnea (picpedia)