Geriatri.id - Gerakan-gerakan yoga yang memadukan antara gerakan fisik, pernapasan dan pikiran, secara umum memang tidak membedakan antara gerakan untuk anak-anak, orang dewasa dan lansia.

"Sebenarnya masih yang sama dengan gerakan untuk orang dewasa umumya," kata praktisi yoga sekaligus pendiri rumah yoga 'Yoga Leaf' Bandung, Pudjiastuti Sindhu, di acara Lansia Online (LOL) bertajuk: 'Yoga untuk Lansia', yang digelar oleh Geriatri.id, Minggu (22/11).
 
Meski demikian, gerakan yoga bisa dirancang untuk anak-anak, ibu hamil dan juga lansia. Di mana bedanya?

"Kita melakukan penyesuaian, modifikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap populasi," jelas Pudji.

Untuk anak-anak misalnya, gerakan disesuaikan dengan masa pertumbuhan. Untuk ibu hamil, tujuannya adalah membantu persiapan persalinan.

Bagaimana dengan yoga untuk lansia? "Kita harus melihat kondisi lansia, tentu ada penurunan secara fisik maupun mental," papar Pudji.

Secara fisik misalnya, lansia mengalami penurunan stamina, penurunan energi, kondisi otot, persendian yang lebih kaku. Kemudian lansia juga mengalami masalah mental seperti misalnya stres karena kesepian.

"Masalah seperti tiak nyaman pda fisik bisa menyebabkan ketidaknyamanan pikiran," ujarnya.

Karenanya, yoga untuk lansia terutama melatih fisik agar otot kembali terlatih secara kelenturan, kekuatan dan akhirnya memberikan rasa nyaman yang hangat karena sirkulasi darah lancar.

Kemudian hormon pun distimulasi agar bisa mengeluarkan hormon yang berkaitan dengan rasa senang seperti endorfin, oksitosin, dan dopamin.

"Dengan demikian kita bisa merasakan ada sense of well being, tentram, itu bisa menjadi pegangan kita, bahwa kita bisa mengakali badan saat tidak nyaman, bisa kita bikin nyaman dengan yoga, pikiran juga saat cemas, ada beberapa teknik yang disarankan kita bisa pegang kendali pada setiap kondisi baik tidak nyaman fisik maupun pikiran," papar Pudji. 

Gerakan yoga untuk lansia, diutamakan gerakan yang lembut, tidak menekan persendian, nyaman dan aman, dilakukan setiap hari.

"Bisa dilakukan setiap hari, dengan gerakan lebih mudah, lebih lembut," tambahnya.

Latihan yoga bisa dilakukan secara rutin setiap hari di rumah, bisa juga seminggu 2-3 kali. Latihan ini, kata Pudji, bisa memberikan efek positif bagi kehidupan sehari-hari.

Ketika bergerak fisik dalam yoga selalu mensinkronkan antara gerakan tubuh dan nafas. 

"Perhatian kita tidak boleh keluar harus mengarahkan perhatian pada esensi gerakan tubuh atas sensasi nafas sehingga menimbulkan gerakan yang penuh kesadaran seperti meditasi, memberikan efek relaksasi dan meditasi menyehatkan pikiran dan tubuh," pungkasnya.***(mag)