Geriatri.id - Gangguan berkemih banyak dialami lansia. Hal ini terjadi seiring bertambahnya usia dan terjadinya perubahan fungsi dan struktur sistem berkemih pada tubuh. Proses berkemih sendiri merupakan sebuah koordinasi yang kompleks antara saluran kemih bagian bawah, kognitif, fisik, motivasi dan lingkungan.
"Lansia umumnya mengalami gangguan berkemih seperti beser dan mengompol," kata dr. Dina Aprillia Ariestine, Sp.PD-KGer, pada sesi webinar awam di acara Temu Ilmiah Geriatri (TIG) 2020, Sabtu (26/9).
Pad sesi yang membahas masalah berkemih pada lansia itu, dr. Dina memaparkan, gangguan berkemih terjadi ketika buang air kecil yang tidak bisa dikendalikan. Gangguan berkemih ini sering terjadi pada usia lanjut dimana perempuan lebih sering mengalami gangguan tersebut dibandingkan laki-laki.
"Banyak lansia yang malu atau merasa tabu untuk menceritakan masalah ini, atau menganggap gangguan berkemih itu sebagai hal yang wajar sehingga tidak perlu diobati," ujar dr. Dina.
Lantas apa saja gejala gangguan berkemih? dr. Dina menjelaskan sebagai berikut:
Ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan gangguan berkemih. Pertama, adanya penyakit seperti depresi, stroke, gagal jantung, konstipasi, obesitas, penyakit paru obstruktif, batuk kronik, gangguan mobilitas, demensia, diabetes dan parkinson. Kedua, kafein dan alkohol. Ketiga, melemahnya otot dasar panggul. Keempat, riwayat melahirkan per vaginam. (mag)