Kembali
×
Mengatasi Penurunan Nafsu Makan pada Lansia
12 November 2025 10:00 WIB

Penurunan nafsu makan pada lansia adalah hal yang umum terjadi, namun tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak serius pada kesehatan mereka. Kondisi ini bisa memicu penurunan berat badan drastis, melemahnya sistem imun, penyusutan massa otot, dan percepatan penurunan fungsi tubuh. Memahami penyebab, dampak, dan langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas hidup lansia.

Mengapa Nafsu Makan Lansia Menurun?

Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan nafsu makan pada lansia:

Perubahan Fisiologis Alami. Seiring bertambahnya usia, beberapa fungsi tubuh mengalami perubahan:

  • Indera Pengecap dan Penciuman Menurun: Makanan terasa hambar dan aroma masakan kurang menggugah, mengurangi kenikmatan makan.

  • Produksi Air Liur Berkurang: Mulut kering dan kesulitan menelan membuat proses makan menjadi tidak nyaman.

  • Gerakan Lambung dan Usus Melambat: Pencernaan yang lebih lambat menyebabkan lansia merasa cepat kenyang dan enggan makan lebih banyak.

Masalah Kesehatan. Berbagai kondisi medis juga dapat memengaruhi nafsu makan:

  • Masalah Gigi dan Mulut: Gigi ompong atau nyeri saat mengunyah membuat lansia kesulitan mengonsumsi makanan padat.

  • Gangguan Pencernaan: Masalah lambung seperti gastritis atau GERD dapat menyebabkan ketidaknyamanan setelah makan.

  • Penyakit Kronis: Kondisi seperti gagal ginjal, kanker, atau diabetes seringkali disertai dengan penurunan nafsu makan.

  • Masalah Psikologis: Depresi atau kesepian dapat menghilangkan minat terhadap makanan.

  • Demensia: Lansia dengan demensia mungkin lupa waktu makan atau menolak makanan.

Efek Samping Obat-obatan. Beberapa jenis obat, seperti yang diresepkan untuk hipertensi, antidepresan, atau antibiotik, dapat memiliki efek samping yang menurunkan selera makan.

Dampak Serius Penurunan Nafsu Makan. Jika tidak ditangani, penurunan nafsu makan dapat berujung pada:

  • Penurunan Berat Badan dan Massa Otot: Menyebabkan tubuh lemah, mudah jatuh, dan memperlambat pemulihan dari penyakit.

  • Luka Sulit Sembuh: Kekurangan nutrisi menghambat proses penyembuhan alami tubuh.

  • Sistem Imun Melemah: Lansia menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

  • Malnutrisi: Kondisi serius di mana tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, yang berdampak pada semua sistem organ.

Strategi Meningkatkan Nafsu Makan Lansia

Meskipun tantangan, ada banyak cara untuk membantu meningkatkan nafsu makan lansia:

  • Porsi Kecil tapi Sering: Sajikan makanan dalam porsi kecil 5-6 kali sehari daripada 3 porsi besar agar lebih mudah diterima.

  • Gunakan Rempah-rempah: Tambahkan jahe, bawang putih, daun jeruk, atau rempah lain untuk membuat makanan lebih beraroma dan menggugah selera.

  • Tampilan Makanan Menarik: Sajikan makanan dengan warna-warni (misalnya wortel, brokoli, tomat) di piring kecil yang rapi dan estetik untuk meningkatkan daya tarik visual.

  • Makan Bersama: Ajak lansia makan bersama keluarga atau teman. Suasana sosial dapat membangkitkan semangat dan minat makan.

  • Sesuaikan Tekstur Makanan: Untuk lansia dengan masalah gigi, pilih makanan lunak dan mudah dikunyah seperti bubur, sup, atau makanan yang dipotong kecil-kecil.

  • Sajikan Makanan Favorit: Sesekali, berikan makanan favorit lansia. Meskipun mungkin bukan yang paling "sehat", ini penting untuk menaikkan minat dan asupan kalori secara keseluruhan.

  • Berikan Minuman Bernutrisi: Susu tinggi kalori atau protein dapat menjadi suplemen untuk menutupi kebutuhan gizi yang kurang dari makanan padat.

Jika Lansia Mengeluh Makanan Tidak Enak

Ketika lansia mengeluh makanannya tidak enak, coba terapkan beberapa pendekatan ini:

  • Variasi Menu: Hindari menyajikan menu yang itu-itu saja. Lakukan rotasi menu untuk mencegah kebosanan.

  • Libatkan dalam Pemilihan Makanan: Ajak lansia memilih menu makanan mereka sendiri agar merasa lebih memiliki kontrol dan tertarik untuk makan.

  • Hindari Pemaksaan: Berikan pilihan, bukan tekanan. Memaksa makan justru bisa membuat lansia semakin menolak.

Kapan Harus Waspada?

Segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi geriatri jika lansia menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Tidak makan lebih dari 2 hari berturut-turut.

  • Berat badan turun drastis dalam sebulan.

  • Tampak lemah dan sulit bergerak.

Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat penurunan nafsu makan pada lansia. Dengan perhatian dan strategi yang tepat, kita dapat membantu lansia tetap mendapatkan nutrisi yang cukup dan menjaga kualitas hidup mereka.

Artikel Lainnya
Artikel
21 November 2025 10:00 WIB
Artikel
19 November 2025 10:00 WIB
Tags
Geriatri
Lansia Indonesia
Geriatri Sehat
Menua Bahagia
Perawatan Lansia