Kembali
×
6 Masalah Umum pada Lansia yang Hidup Sendirian dan Cara Mengatasinya
23 September 2024 20:16 WIB

Geriatri.id - Tidak sedikit lanjut usia (lansia) yang menjalani tahun emas mereka sendirian. Mereka hidup tanpa pasangan karena sudah meninggal dunia atau kerabat lainnya.

Menurut sebuah penelitian tahun 2020 yang dilakukan Pew Research Center, fenomena seperti ini sangat umum terjadi di Amerika Serikat (AS).

Faktanya, 27% orang dewasa berusia di atas 60 tahun di AS tidak memiliki pasangan, anak atau keluarga lain yang bisa merawat mereka.

Mereka menua sendirian menghadapi serangkaian tantangan spesifik yang meski bukan tidak dapat diatasi tetapi memerlukan pemikiran dan perencanaan sebelumnya.

Berikut enam masalah umum yang dapat muncul seiring penuaan dan cara mengatasinya.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

1. Masalah mobilitas

Ahli gerontologi Jenny Munro mengatakan jika bergerak menjadi masalah, menambahkan alat praktis seperti tongkat, alat bantu jalan, atau rollator dapat membantu lansia menavigasi ruang tanpa bantuan orang lain.

Kursi roda, lift tangga, dan perangkat lainnya juga dapat membantu lansia berkeliling rumah dengan aman dan mengurangi rasa sakit.

Merenovasi rumah juga membantu mengatasi masalah mobilitas lansia. Misalnya, memperlebar pintu untuk menampung kursi roda atau memasang jalur landai untuk menghilangkan tangga atau memudahkan masuk ke dalam rumah.

2. Tantangan transportasi

Jika transportasi menjadi masalah, pertimbangkan untuk menyewa pengasuh untuk menjalankan tugas atau mengantar ke tujuan.

“Pilihan lain, seperti Uber dan Lyft, juga dapat membantu transportasi,” ujar Munro.

Banyak komunitas yang memiliki layanan transportasi untuk membantu lansia berkeliling kota sesuai kebutuhan.

Beberapa di antaranya menawarkan layanan antar-jemput ke dokter, apotek, toko kelontong, pusat perawatan lansia, dan lokasi lainnya.

3. Mengubah tingkat kognisi


Hilangnya ingatan dan penurunan kognitif sering terjadi pada lansia, namun hal ini juga bisa menjadi tanda bahaya bagi kondisi seperti demensia. 

Jika timbul masalah ingatan, segera konsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi masalah dan pennaganan yang tepat.

Sebagai langkah pencegahan, lansia dapat melakukan hal baru seperti belajar bahasa asing, melukis atau memasak, mempelajari alat musik baru atau menari. 

“Saya menyarankan Anda menantang diri sendiri setiap hari dengan mempelajari sesuatu yang selalu menarik minat Anda. Apapun yang membuat Anda keluar dan memperoleh pengetahuan baru sangat bagus untuk otak,” saran Munro.

4. Isolasi sosial

Hidup sendiri bisa membuat lansia terisolasi, yang pada gilirannya akan membahayakan kesehatan mereka. 

Misalnya, kesepian dan isolasi sosial yang terjadi ketika anak pindah rumah atau pensiun dapat menyebabkan demensia.

Tetap terhubung dengan keluarga dan teman, bergabung dengan komunitas atau menjadi sukarelawan bisa mengatasi masalah isolasi sosial pada lansia.  

5. Jatuh dan masalah keamanan lainnya

Jatuh merupakan salah satu masalah terbesar bagi lansia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan sekitar 1 dari 4 lansia jatuh setiap tahunnya, sehingga memerlukan sekitar 3 juta kunjungan ke unit gawat darurat.

Salah satu cara lansia menghindari jatuh adalah dengan menghilangkan bahaya tersandung, seperti kabel ekstensi, karpet usang, dan permadani atau  menambahkan pegangan di lokasi strategis seperti kamar mandi dan dapur.

Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung

6. Masalah aktivitas keseharian

Mengelola aktivitas kehidupan sehari-hari dapat menjadi tantangan seiring bertambahnya usia. Namun, dukungan dari seorang profesional dapat mempermudah penanganan tugas sehari-hari.

“Bahkan orang-orang terbaik di antara kita terkadang memerlukan sedikit bantuan,” kata James Bowdler, pendiri PrimeCarers berbasis di London.***

Sumber: health.usnews.com

*Ilustrasi - Lansia menggunakan kursi roda.(Pixabay)

Video Senior Podcast

Artikel Lainnya
Artikel
20 September 2025 12:00 WIB
Tags