Geriatri.id - Demensia adalah kondisi yang sering kali dikaitkan dengan kelompok lanjut usia (lansia), terutama bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Meski pelupa dapat terjadi karena berbagai faktor seperti stres, kelelahan, penyakit, atau efek samping obat, ketika terjadi secara berulang dan semakin parah, ini bisa menjadi tanda-tanda awal demensia yang memerlukan penanganan medis segera.
Demensia bukan sekadar kehilangan ingatan. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi cara seseorang berbicara, berpikir, merasakan dan berperilaku.
Menurut NHS.uk, demensia adalah sindrom atau kumpulan gejala terkait penurunan fungsi otak yang terus berlangsung.
Memahami dan mencegah demensia menjadi sangat penting, terutama bagi lansia yang merupakan kelompok rentan.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Meski bisa disebabkan berbagai faktor, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko demensia pada lansia:
1. Menurunkan berat badan
Penting untuk selalu memperhatikan berat badan. Kelebihan berat badan (obesitas) tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan secara umum, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.
Kedua penyakit itu terkait dengan peningkatan risiko demensia, terutama Alzheimer dan demensia vaskular.
Mengurangi 5-10 persen berat badan berlebih dapat membantu mengurangi risiko ini.
2. Aktif olahraga
Kurangnya aktivitas fisik berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, yang pada akhirnya dapat menyebabkan demensia.
Olahraga rutin seperti jalan cepat, bersepeda, atau menari minimal 150 menit per pekan dapat membantu menjaga fungsi otak dan mencegah penurunan kognitif.
3. Mengurangi konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak sistem saraf, termasuk otak dan meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, dan demensia.
4. Mengendalikan tekanan darah
Hipertensi dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan otak, serta meningkatkan risiko stroke dan demensia vaskular.
Menjaga tekanan darah tetap terkendali melalui obat-obatan dan gaya hidup sehat adalah langkah penting dalam mencegah demensia.
5. Mengelola gula darah
Gula darah tinggi dapat menyebabkan diabetes serta meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan demensia.
Menerapkan pola makan sehat, rutin olahraga, dan melakukan pemeriksaan glukosa darah secara teratur sangat penting untuk mengelola risiko ini.s
6. Mengonsumsi makanan sehat
Diet seimbang yang kaya buah, sayur, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan lemak tak jenuh, serta rendah gula, dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko demensia.
7. Aktif secara mental
Aktivitas yang menantang otak seperti membaca, bermain permainan papan, belajar keterampilan baru, menjadi relawan, dan bersosialisasi dapat menjaga otak tetap aktif dan membantu mencegah penurunan kognitif.
8. Mencegah cedera kepala
Melindungi diri dari jatuh dan cedera kepala adalah langkah penting dalam mengurangi risiko demensia.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Menggunakan sabuk pengaman dan helm dapat mencegah gegar otak dan cedera otak lainnya yang berpotensi meningkatkan risiko demensia.
Dengan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan lansia dapat mempertahankan fungsi otak yang baik dan mengurangi risiko demensia.
Dengan demikian, mereka dapat menikmati hidup dengan kualitas yang lebih baik di usia lanjut.***
Sumber: Alzheimers.Gov
*Ilustrasi - Mengendalikan tekanan darah.(Pxhere)
Video Senior Podcast