Kembali
×
Malnutrisi dan Sarcopenia pada Lansia
25 Oktober 2019 20:25 WIB

Oleh: Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM 

Geriatri.id - Malnutrisi saat ini dimaknai tidak hanya sebagai kondisi normal tidaknya indeks massa tubu/body mass index (BMI) semata. Seseorang bisa saja memiliki BMI normal tetapi mengalami malnutrisi. Kondisi malnutrisi terjadi manakala, tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup.

Malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara asupan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. 

Selain itu,kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik. Pada orang berusia lanjut (lansia), malnutrisi dapat menimbulkan hilangnya massa dan kekuatan otot dan tulang atau yang disebut Sarcopenia. 

Sarcopenia sendiri adalah fenomena yang juga mengiringi pertambahan usia seseorang. Namun kondisi ini juga diperparah oleh malnutrisi, anorexia, masalah-masalah hormonal yang terkait pertambahan usia, dan kondisi bedrest. Sarcopenia dapat menimbulkan risiko peradangan, cedera, penyakit dan lain-lain.

Manajemen Sarcopenia

1. Aktivitas Fisik

  • Direkomendasikan melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggu (5 harix30 menit)
  • Terdapat kaitan antara aktivitas fisik yang tinggi dan peningkatan fungsi kognitif. 
  • Asupan protein yang tinggi dikombinasikan dengan latihan fisik, terkait erat dengan penurunan risiko kehilangan massa otot.

2. Asupan Suplemen Nutrisi

  • protein whey protein
  • vitamin D
  • kalsium

Olahraga sama efektifnya pada lansia sebagaimana pada orang dewasa muda untuk memulihkan kondisi kehilangan massa otot dan sintesis protein otot yang rendah.***
 

Artikel Lainnya
Artikel
20 September 2025 12:00 WIB
Tags
geriatri
lansia
merawat lansia
rawat lansia
sarcopenia
prof ati
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
berita lansia