Kembali
×
Sudah Tua tapi Masih Bisa Bicara di Medan Olahraga
11 Februari 2022 07:12 WIB

* Oleh Husna Sabila

Geriatri.id - Jika disebutkan kata ‘atlet’, mungkin yang terlintas di benak Anda adalah sosok yang masih muda, enerjik, kuat, dan sehat.

Namun, orang-orang ini masih eksis di dunia olahraga dalam usia yang tak lagi muda.

Claudia Pechstein, misalnya. Wanita asal Jerman itu baru-baru ini memecahkan dua rekor di ajang olimpiade musim dingin yang sedang berlangsung di Beijing, China.

Saat tampil di nomor 3.000 meter Sabtu (5/2/2022) lalu, atlet seluncur es (speed skating) ini menjadi atlet perempuan tertua yang pernah tampil di olimpiade musim dingin – dalam usia 49 tahun.

Sayangnya, ia tidak berhasil meraih medali karena hanya finis di peringkat keempat.

Pechstein juga sekaligus menjadi atlet kedua -- dan perempuan satu-satunya -- yang mampu beraksi di delapan edisi olimpiade musim dingin (winter Olympics), setelah skatter asal Jepang, Noriaki Kasai, yang menorehkan prestasi tersebut di tahun 2018.

Di cabang olahraga ini, rekor olahragawan tertua yang mengikuti winter olympics dipegang oleh Carl August Kronlund asal Swedia, yang berhasil memenangi medali perak pada olimpiade musim dingin tahun 1924, di usia 58 tahun 158 hari.

Pencapaian Pechstein di atas sejatinya menunjukkan bahwa atlet bukanlah dunianya orang muda semata.

Nyatanya, orang-orang yang masuk dalam kategori pralansia, bahkan lansia, masih sangat mungkin untuk menggeluti olahraga.

Contoh lain, di ajang Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia, ada sejumlah atlet lansia yang berpartisipasi.


Di cabang bridge misalnya, Indonesia mengirim atlet Michael Hartono yang saat itu berusia 78 tahun.

Selain Michael, terdapat setidaknya 5 atlet lansia yang turut serta dalam cabang olahraga tersebut, dan 3 di antaranya berusia lebih tua, termasuk Kong Te Yang dari Filipina yang berusia 85 tahun (!).

Event-event olahraga yang secara khusus diperuntukkan bagi (mantan) atlet-atlet veteran juga kerap kali diadakan.

Pada kejuaraan nasional atletik Master Solo 2018, misalnya, nama Marie Lorek asal DKI Jakarta mencuri perhatian.

Ia tercatat sebagai peserta tertua, yang dalam usia 86 tahun (!) masih mampu turun di empat nomor sekaligus, yaitu lari 100 meter, lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru. Wow, hebat bukan?

Olahraga memang banyak manfaatnya termasuk di usia senja.

Sebuah studi yang dilakukan Nasruddin Habibi dari Universitas Islam Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim di tahun 2018 menyebutkan, dengan mengikuti kegiatan olahraga rutin, atau mengikuti organisasi perkumpulan atlet dan nonatlet yang rutin berolahraga, hal itu akan menjadikan para lansia dapat mencapai  successful aging yang diharapkan.

Baik dari sisi fungsional tubuh yang baik, kehidupan sosial, optimisme, serta mental dan psikologis yang baik di usia senja.

(Foto: Claudia Pechstein / stern.de)

 

Baca juga

Hobi itu Penting Lho buat Lansia

Menonton TV Secara Berlebihan, Apa Dampaknya terhadap Lansia?

Menjadi Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Kerentaan

 

Video Lansia

 

Artikel Lainnya
Artikel
21 November 2025 10:00 WIB
Artikel
19 November 2025 10:00 WIB
Tags
lansia sehat
lansia berprestasi
geriatri
lansia bahagia
hobi lansia
lansia online
berita lansia
merawat lansia
lansia inspiratif