Kembali
×
Menata Rumah Ramah Lansia: Slow Living di Lingkungan Rumah yang Aman dan Tenang
15 Desember 2025 08:00 WIB

Saat ini, gagasan slow living tidak hanya soal gaya hidup santai dan kesadaran diri — tetapi juga bisa diwujudkan dalam desain rumah. Bagi lansia, rumah yang ramah bukan sekadar tempat beristirahat, melainkan ruang yang secara sadar diatur untuk menurunkan risiko jatuh, menjaga memori, dan menata suasana batin. Untungnya, ada contoh nyata dari penelitian dan desain rumah lansia yang memperlihatkan bagaimana modifikasi rumah bisa benar-benar membuat perbedaan.

Salah satu studi akademik dari Indonesia yang patut dicatat adalah artikel "Desain Rumah Ergonomis: Menciptakan Hunian Aman Bagi Lansia untuk Mencegah Jatuh" (Jurnal Abdi Masyarakat 3(1):796-801 February 2025). Dalam penelitian ini, para peneliti merekomendasikan elemen-elemen seperti lantai anti-selip, pencahayaan yang baik, dan penggunaan furnitur yang ergonomis agar mobilitas lansia lebih aman dan risiko kecelakaan di rumah bisa ditekan. 

Lebih jauh, penelitian home modification lintas negara juga mendukung ide ini. Menurut meta-analisis yang dimuat di PeerJ berjudul “Home hazard modification programs for reducing falls in older adults”, intervensi modifikasi lingkungan rumah — seperti pemasangan pegangan, perbaikan permukaan lantai, dan penyusunan ulang perabot — dapat mengurangi risiko jatuh lansia hingga 7%. Artinya, perubahan rumah secara nyata terbukti klinis bermanfaat dalam pencegahan jatuh.

Di skala lokal, di Kota Jakarta Pusat, penelitian “Perencanaan dan perancangan hunian lansia dengan pendekatan arsitektur tropis” menunjukkan bahwa desain rumah lansia yang memperhatikan iklim tropis (ventilasi, cahaya alami, dan material lokal) bisa memberikan kenyamanan fisik dan mental. (Jurnal Online Universitas Batam). Desain seperti ini membantu lansia tetap merasa ‘di rumah’, menurunkan stres, dan menjaga kualitas hidup di usia senja.

Menata Rumah Bukan Sekadar Estetika

Dengan contoh penelitian nyata di atas, kita bisa menarik beberapa pelajaran penting:

  • Pencegahan Jatuh: Modifikasi rumah seperti pegangan, lantai anti-selip, dan pencahayaan kontras terbukti menurunkan risiko jatuh. Seperti disebut dalam meta-analisis, modifikasi yang “fokus pada lingkungan dan cocok bagi pengguna” sangat efektif. 

  • Meningkatkan Memori dan Orientasi Ruang: Desain interior yang memperhatikan kontras warna, serta tata letak yang intuitif dan familiar, membantu lansia mengingat jalur di rumah. Walaupun penelitian spesifik memori dalam desain rumah masih berkembang, prinsip modifikasi rumah ramah lansia sering melibatkan elemen yang memudahkan orientasi.

  • Menata Mood Melalui Lingkungan: Rumah yang dirancang dengan ergonomik dan pencahayaan lembut bisa lebih menenangkan. Penelitian desain rumah lansia di JAMAS menegaskan bahwa lingkungan fisik yang aman dan ramah berdampak positif pada kualitas hidup dan rasa aman lansia. 

Menerapkan Prinsip Ramah Lansia (Slow Living) di Rumah Sendiri

Berdasarkan temuan dan desain nyata, berikut ide bagaimana kita bisa membuat rumah lebih ramah lansia dengan pendekatan slow living:

  • Gunakan lantai dengan material anti selip, terutama di area seperti kamar mandi atau koridor — agar langkah lebih aman.

  • Tambahkan pegangan di dinding di lokasi strategis (koridor, kamar mandi) seperti yang disarankan dalam modifikasi rumah ergonomis.

  • Pilih pencahayaan hangat (warm white) dan pastikan ada cukup sumber cahaya di koridor dan sudut ruangan agar orientasi lebih baik.

  • Medium dan kecil kontras warna dinding dan furnitur agar mudah dibedakan, membantu lansia mengenali elemen ruangan dengan cepat.

  • Desain rumah dengan jalur berjalan yang jelas dan lebar cukup untuk memudahkan mobilitas dan pencegahan kecelakaan.
     

Buat sudut santai yang tenang di rumah: sebuah kursi nyaman, meja kecil, dan lampu lembut bisa menjadi tempat bagi lansia untuk membaca, merenung, atau sekadar duduk dengan damai.

Artikel Lainnya
Tags
Geriatri
lansia Indonesia
Geriatri Sehat
Menua Bahagia
Rumah Lansia