Berikut adalah beberapa strategi sederhana yang dapat diterapkan untuk lansia:

Strategi "Berdiri Tiap 30 Menit"

Dorong lansia untuk berdiri dari kursi selama dua menit setiap 30 menit. Aktivitas singkat ini bisa berupa berjalan ke dapur untuk minum air, melakukan peregangan ringan, atau sekadar berdiri di tempat. Penggunaan pengingat pada ponsel dapat sangat membantu dalam menerapkan kebiasaan ini.

Senam Duduk

Senam duduk adalah pilihan yang sangat baik karena dapat dilakukan tanpa harus berpindah dari kursi. Gerakan tangan, pundak, dan kaki dapat melatih otot-otot tanpa membebani persendian. Banyak video senam lansia duduk yang tersedia di platform seperti YouTube dapat menjadi panduan.

Aktivitas Ringan yang Melibatkan Gerakan

Libatkan lansia dalam aktivitas sehari-hari yang membutuhkan sedikit gerakan, seperti menyiram tanaman, menyapu halaman, menata foto-foto lama, atau bermain permainan papan seperti ular tangga atau kartu bersama cucu. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya melibatkan fisik tetapi juga dapat memberikan stimulasi mental dan sosial.

Nonton Televisi Sambil Bergerak

Waktu menonton televisi dapat dimanfaatkan untuk bergerak. Angkat kaki ke atas saat jeda iklan, lakukan gerakan tangan ringan sambil duduk, atau bahkan pertimbangkan untuk menempatkan sepeda mini statis di bawah meja.

Manfaat Gerak untuk Kesehatan Otak

Sebagai bonus tambahan, lansia yang aktif bergerak memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami demensia, depresi, dan insomnia. Aktivitas fisik tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan kognitif secara keseluruhan.

Kesimpulan

Intinya, duduk itu boleh, tetapi tidak terus-menerusan. Setiap aktivitas pasif harus diimbangi dengan gerak aktif, meskipun hanya sebentar. Dengan pengelolaan yang tepat, lansia dapat menikmati gaya hidup yang seimbang, menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.