Jawabannya adalah boleh, namun harus bijaksana, penuh hormat, dan empati.
Lansia bukanlah anak kecil. Mereka memiliki pengalaman hidup yang panjang, identitas, dan harga diri yang patut dihormati. Oleh karena itu, "mengatur" di sini bukan berarti memerintah, melainkan lebih sebagai mendampingi dan memandu dengan pendekatan yang lembut.
Kapan Lansia Perlu "Diatur" atau Didampingi?
Ada beberapa kondisi di mana lansia memang membutuhkan bantuan dalam mengambil keputusan atau arahan:
Risiko Kesehatan: Contohnya, tidak teratur minum obat, makan sembarangan, atau tetap ingin mengemudi meskipun penglihatan sudah kabur.
Kemunduran Kognitif: Seperti demensia atau kebingungan ringan yang menyebabkan kesulitan mengelola keuangan, lupa janji medis, atau salah waktu makan.
Keamanan Lingkungan: Misalnya, mereka tinggal sendiri namun sering lupa mematikan kompor atau tidak mengunci pintu.
Cara "Mengatur" yang Tetap Menghormati
Gunakan Kata "Mari Kita", Bukan "Ibu Harus":
❌ "Ibu jangan keluar sore-sore lagi."
✅ "Bu, bagaimana kalau sore ini kita duduk-duduk di dalam saja, anginnya lagi kencang sekali."
Libatkan Mereka dalam Pengambilan Keputusan: Jangan langsung mengambil alih. Berikan mereka kesempatan untuk memilih.
Contoh: "Mau mandi air hangat sekarang atau nanti setelah sarapan, Bu?"
Diskusi dengan Pendekatan Emosional: Jelaskan dengan kasih sayang dan logika yang lembut.
Contoh: "Saya jadi tenang kalau Bapak pakai tongkat waktu jalan. Ini bukan soal lemah, tapi agar Bapak bisa tetap mandiri lebih lama."
Gunakan Tokoh yang Mereka Hormati: Nasihat dari dokter, kiai, atau teman sebaya cenderung lebih didengar daripada dari anak muda.
Yang Harus Dihindari:
❌ Jangan mempermalukan lansia di depan orang lain.
❌ Jangan bersikap seperti "mengasuh anak".
❌ Jangan memaksakan kehendak jika belum darurat.
❌ Jangan kehilangan kesabaran saat mereka membantah — ini sering terjadi karena rasa takut atau bingung.
Prinsip Penting:
"Bukan mengambil alih, tapi mendampingi." Karena mereka tetaplah manusia seutuhnya yang layak didengar, dihargai, dan dicintai.