Geriatri.id - Jepang merupakan salah satu negara dengan laju aging tercepat di dunia. Salah satu faktor yang membuat lansia Jepang panjang umur adalah kemajuan teknologi dan inovasi bidang kesehatan.
Jumlah lansia di Jepang mencapai 30 persen dari populasi penduduk. Usia harapan hidup wanita Jepang 87,8 tahun, sedangkan pria 81,6 tahun.
Pada September 2023 jumlah centenarian atau orang berumur 100 tahun di Negeri Sakura 92.139 orang.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Di Jepang rata-rata orang pensiun di umur 60 tahun. Umumnya mereka kembali bekerja hingga 65 tahun bahkan lebih karena alasan ekonomi.
Meski lansia di Jepang terhitung sejak mereka berusia 65 tahun, tetapi banyak yang masih kuat bekerja. Selain itu, ada lansia yang terlihat awet muda seperti baru berusia 40 tahun.
"Banyaknya jumlah lansia di Jepang membuat kebutuhan careworker sangat tinggi," ujar Psikolog dan Careworker lansia di Jepang, Nareswari Putri Sulisvianthi saat Live Streaming Program Lansia Online (LOL) Geriatri TV, Sabtu, 10 Februari 2024.
Salah satu kebijakan pemerintah Jeoang dalam menangani permasalahan lansia adalah LTCI (Long Term Care Insurance).
Kebijakan yang berlaku sejak tahun 2000 ini ditujukan kepada penduduk berusia 40 tahun ke atas untuk membayar premi add-up dari Asuransi Kesehatan Nasional. Benefit dari asuransi ini bisa digunakan di usia 65 tahun.
Nareswari mengatakan ada tahapan yang harus dilalui jika membutuhkan jasa caregiving di Jepang.
Mereka yang membutuhkan jasa caregiving harus melalui seleksi untuk menentukan tipe layanan paling tepat. Seleksi yang dilakukan semacam komite juga untuk menentukan level of care required.
"Jadi beda level, beda kebutuhan, beda juga tipe rumah lansia-nya," katanya.
Nareswari mengatakan di setiap kota tersedia satu atau dua panti lansia.
Bila ternyata lansia itu tidak memungkinkan untuk dirawat di panti di kota yang menjadi tempat tinggalnya karena alasan kondisi atau fasilitas bisa pindah ke kota lain.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
"Kalau misalnya kita tinggal di Kota A terus nenek kita sudah tidak bisa dirawat di rumah. Kita mau memasukkan mereka ke panti di Kota A tapi full karena kadang harus waiting list juga, bisa dipindahkan ke kota sebelah, istilahnya dipindahkan alamat," pungkasnya.***
Ilustrasi - Jumlah lansia di Jepang 30 persen dari populasi.(Pixabay)
Video Lansia Online