Kembali
×
Dunia Semakin Menua, PBB Serukan Kembali Perlindungan Sosial Lansia
18 Februari 2024 22:27 WIB

Geriatri.id - Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diproyeksikan meningkat dua kali lipat pada pertengahan abad ini atau 2050.

Karena itu hak-hak dan kesejahteraan para lansia harus diprioritaskan dalam upaya mencapai masa depan berkelanjutan.

Laporan Sosial Dunia 2023 menyerukan langkah-langkah nyata untuk mendukung populasi global yang mulai menua, di tengah meningkatnya biaya pensiun dan perawatan kesehatan.

Menurut penelitian yang diterbitkan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB (DESA), penuaan populasi merupakan tren global.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Negara-negara dapat memperoleh manfaat dengan memberikan setiap orang kesempatan menjadi tua dengan kesehatan yang baik dan mempromosikan kesempatan yang sama sejak lahir.

“Bersama-sama, kita dapat mengatasi kesenjangan yang ada saat ini demi kepentingan generasi masa depan, mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditimbulkan oleh penuaan populasi,” ujar Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Li Junhua dikutip dari laman UN.

Rentang hidup lebih panjang secara global

Pada tahun 2021, 761 juta orang di seluruh dunia berusia 65 tahun ke atas. Jumlah ini akan meningkat menjadi 1,6 miliar pada tahun 2050. 
Jumlah orang berusia 80 tahun ke atas tumbuh lebih cepat.

Masyarakat bisa hidup lebih lama berkat perbaikan kesehatan dan terapi medis, akses lebih besar terhadap pendidikan, dan penurunan kesuburan.

Secara global, seorang anak yang lahir pada tahun 2021 rata-rata dapat hidup hingga usia 71 tahun, dan perempuan hidup lebih lama dibandingkan laki-laki. 

Ini hampir 25 tahun lebih lama dibandingkan bayi yang lahir pada tahun 1950.

Afrika Utara, Asia Barat, dan Afrika Sub-Sahara berada di jalur tepat untuk mengalami pertumbuhan jumlah penduduk lansia tercepat dalam 30 tahun ke depan. 

Saat ini, gabungan Eropa dan Amerika Utara memiliki jumlah populasi tertinggi.

Ketimpangan dalam penuaan


Meningkatnya angka harapan hidup global mencerminkan kesehatan lebih baik secara keseluruhan.

Namun, laporan itu menunjukkan adanya kesenjangan di dunia yang menua. Ini karena tidak semua orang mendapatkan manfaat sama dari peningkatan kesehatan dan pendidikan yang mendorong transformasi ini.

Meski banyak lansia berada dalam kondisi kesehatan sangat baik atau “aktif secara ekonomi”, ada pula yang hidup dengan penyakit atau kemiskinan.

Di wilayah lebih maju, dana pensiun dan sistem bantuan publik lainnya menyediakan lebih dari dua pertiga konsumsi penduduk lansia. 

Sementara mereka yang berada di daerah tertinggal cenderung bekerja lebih lama dan lebih bergantung pada akumulasi aset atau bantuan keluarga.

Selain itu, populasi global yang menua juga berarti meningkatnya kebutuhan akan perawatan jangka panjang, sebuah kelemahan yang terlihat selama pandemi COVID-19. Sayangnya, belanja pemerintah di sebagian besar negara belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Angka harapan hidup sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, etnis dan tempat tinggal.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Laporan ini merekomendasikan agar negara-negara memikirkan kembali kebijakan dan praktik lama berkaitan dengan mata pencaharian dan pekerjaan.

Banyak negara telah memperkenalkan peluang pembelajaran seumur hidup, serta memperkuat dan memanfaatkan sepenuhnya tenaga kerja antargenerasi.

Mereka juga memperkenalkan usia pensiun yang fleksibel untuk mengakomodasi berbagai situasi dan preferensi pribadi.

Dilema pensiun


Pihak berwenang juga harus memikirkan kembali sistem perlindungan sosial, termasuk ketentuan pensiun.

Salah satu tantangan terbesarnya adalah menjaga keberlanjutan fiskal sistem pensiun publik sekaligus memastikan jaminan pendapatan bagi semua lansia, termasuk pekerja di sektor informal.

Elemen penting lainnya adalah perluasan kesempatan kerja bagi perempuan dan kelompok lain yang secara tradisional tidak termasuk dalam pasar kerja formal.

Tujuannya untuk menjamin kesejahteraan mereka ketika lansia, dan memperluas kapasitas produktif perekonomian.

Analisis itu menunjukkan kontribusi besar sektor layanan kesehatan informal terhadap perekonomian formal juga harus diakui dengan baik.***

Ilustrasi - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).(Pixabay)

Video Lansia Online

Artikel Lainnya
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Artikel
09 September 2025 10:00 WIB
Tags
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
merawat lansia
berita lansia
geriatri
penduduk lansia