Geriatri.id - Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia. Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kanker.
Peringatan Hari Kanker Sedunia setiap 4 Februari juga membantu memperkuat tindakan untuk meningkatkan perawatan, deteksi, pencegahan dan pengobatan kanker.
Kanker dapat menyerang organ atau jaringan tubuh mana pun.
Ini mengacu pada pertumbuhan sel abnormal yang membelah secara tidak terkendali.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Kanker mempunyai kemampuan menyebar dari satu bagian atau organ atau jaringan tubuh ke bagian atau organ atau jaringan lainnya.
Tema Hari Kanker Sedunia tahun 2024 adalah 'Close the care gap: Everyone deserves access to cancer care' (Menutup kesenjangan perawatan: Setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap perawatan kanker).
Ini adalah bagian dari kampanye selama 3 tahun dari 2022 - 2024.
Union for International Cancer Control (UICC) fokus pada satu agenda dalam kampanye ini. Menurut UICC, agenda tahun 2024 adalah 'Together, we challenge those in power'.
Setiap tahun, peringatan Hari Kanker Sedunia diisi dengan berbagai kegiatan baik online maupun offline.
Aktivitas ini sebagai pengingat bahwa setiap individu berperan dalam mengurangi beban kanker dan menciptakan kesadaran.
Sejarah Hari Kanker Sedunia
Hari Kanker Sedunia pertama kali diperingati pada 4 Februari 2000 saat KTT Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru di Paris.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker adalah penyebab kematian nomor dua secara global.
Beban akibat kanker terus bertambah secara global. Namun, tingkat kelangsungan hidup meningkat dengan bantuan diagnosis dan pengobatan lanjutan.
Pemeriksaan rutin dan deteksi dini adalah dua faktor kunci utama yang membantu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
“Kanker paru-paru, prostat, kolorektal, lambung, dan hati adalah jenis kanker paling umum terjadi pada pria. Sedangkan kanker payudara, kolorektal, paru-paru, serviks, dan tiroid adalah yang paling umum terjadi pada wanita,” sebut situs WHO.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Penggunaan tembakau menyumbang sekitar sepertiga kematian akibat kanker. Faktor risiko lainnya termasuk indeks massa tubuh yang tinggi, konsumsi alkohol, riwayat keluarga, beberapa kondisi kesehatan, lingkungan, infeksi virus tertentu dan banyak lagi.
Pilihan pengobatan yang umum termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang, terapi obat yang ditargetkan dan banyak lagi.***
Ilustrasi - Hari Kanker Sedunia.(Pixabay)
Video Lansia Online
