Geriatri.id - Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan prevalensi cukup besar dari masalah gigi orang lanjut usia (lansia) penerima manfaat medicare yang tinggal di panti jompo Amerika Serikat (AS).

“Lansia di AS menghadapi hambatan signifikan dalam menjaga kesehatan mulut, dan kesenjangan dalam prevalensi penyakit dan akses terhadap perawatan mulut, ini merupakan tantangan yang terus-menerus,” tulis Steffany Chamut dan rekan di JAMA Network Open. 

Steffany merupakan instruktur di Departemen Kebijakan Kesehatan Mulut dan Epidemiologi dan kantor kesehatan global dan komunitas di Harvard School of Dental Medicine.

“Yang perlu diperhatikan, sebagian besar penerima manfaat Medicare (51%) tidak memiliki jaminan kesehatan gigi, sehingga semakin memperburuk masalah ini.”

Para peneliti melakukan studi cross-sectional untuk mengetahui seberapa umum masalah gigi pada penerima manfaat medicare yang tinggal di panti jompo.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Studi itu juga untuk mengidentifikasi karakteristik terkait dengan pengalaman masalah gigi.

Penelitian ini mencakup 2,355,366 penerima manfaat medicare – 91% di antaranya berusia 65 tahun ke atas, 61,4% perempuan, dan 77,6% berkulit putih.

Mereka tinggal di panti jompo bersertifikat CMS pada tahun 2020.

Chamut dan rekan menemukan dari 1.000 penerima manfaat, masalah gigi paling umum adalah tidak ada gigi asli atau pecahan gigi (175,1 penerima manfaat), gigi asli berlubang atau patah (72,89); nyeri, ketidaknyamanan atau kesulitan mengunyah (10,79); gigi palsu patah atau longgar (9.61); gusi meradang atau berdarah atau gigi goyang (2.15); dan jaringan mulut abnormal (2.06).

Para peneliti mengamati perbedaan signifikan dalam prevalensi masalah gigi di berbagai kelompok demografi dan klinis. 

Misalnya, dibanding penerima manfaat di panti jompo perkotaan, mereka yang tinggal di panti jompo pedesaan memiliki kemungkinan 70% lebih besar mengalami tiga dari enam masalah gigi dan lebih dari 30% lebih besar kemungkinan mengalami tiga masalah lainnya.

Peluang mereka yang memiliki setidaknya tiga kondisi kronis 27% lebih rendah mengalami gusi meradang atau berdarah atau gigi goyang. 

Namun, peneliti juga melihat peningkatan kemungkinan nyeri, ketidaknyamanan atau kesulitan mengunyah.

Peneliti juga menemukan suku Indian Amerika atau penduduk asli Alaska penerima manfaat menghadapi kesenjangan signifikan dibanding penerima manfaat penduduk non suku Indian.

Chamut dan rekan menuliskan bahwa temuan mereka menyoroti prevalensi masalah gigi yang cukup besar di antara penerima manfaat medicare di panti jompo.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Hasilnya menunjukkan kesenjangan dalam berbagai faktor demografi dan klinis.

“Khususnya, penerima manfaat dengan kondisi lebih kronis cenderung mengalami kehilangan gigi, yang membuat pola makan dengan benar dan mengelola kondisi kesehatan lainnya menjadi tantangan,” tulis mereka. 

“Intervensi yang ditargetkan untuk mengatasi kesenjangan kesehatan mulut pada populasi berisiko tinggi ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.”

Ilustrasi - Lansia rentan mengalami masalah kesehatan mulut.(Pixabay)

Video Lansia Online