oleh: dr. Rudi Putranto, SpPD-KPsi,MPH

Berdasarkan definisi dari Badan Kesehatan PBB, WHO, yang dimaksud dengan perawatan paliatif atau palliative care adalah pendekatan interdisiplin untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang sedang menghadapi penyakit yang mengancam nyawa melalui pencegahan dan mengurangi penderitaan dengan cara identifikasi dini dan pengelolaan nyeri dan gejala fisik lain, psikososial, dan spiritual. 

Perawatan paliatif yang berkualitas menjadi penting karena adanya beberapa kondisi yang melatarbelakanginya.

Pertama, adalah meningkatnya populasi penduduk lanjut usia yang persentasenya akan mencapai 15,8% dari seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2035 mendatang. Kedua, seiring dengan itu, terjadi juga peningkatan usia harapan hidup yang mencapai usia rata-rata 72,2 tahun.

Meningkatnya usia harapan hidup, juga meningkatkan risiko frailty atau kerentanan akibat penuaan yang juga meningkatkan morbiditas penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, atau demensia.

Dampaknya, orang lanjut usia dengan penyakit serius yang mengancam nyawa akan memiliki fase akhir hayat yang panjang, memerlukan pendekatan komprehensif untuk menjaga kualitas hidup dan menghindari penderitaan yang tidak diperlukan pada akhir hayatnya.

Tujuan dari paliatif care adalah:

- mengurangi penderitaan, nyeri, dan gejala fisik lain, psikososial dan spiritual
- memperbaiki kualitas hidup
-interdisiplin

Sementara, tujuan geriatric care adalah:

- lansia mandiri
- meningkatkan kualitas hidup
- model perawatan kolaboratif

Dengan demikian, tujuan perawatan paliatif pada geriatri adalah:

- merawat orang lanjut usia dengan penyakit serius yang mengancam nyawa
- perawatan dilaksanakan sejak diagnosis hingga akhir hayat
- perawatan dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup hingga akhir hayat
- perawatan dilakukan di unit layanan kesehatan atau di rumah
- perawatan dilaksanakan oleh tim interdisiplin