Kembali
×
Waspadai 6 Jenis Penyakit Jantung yang Sering Menyerang Lansia, Cegah Sebelum Fatal
13 April 2023 20:25 WIB

Geriatri.id - Risiko penyakit jantung pada kelompok lanjut usia (lansia) meningkat seiring dengan perubahan struktur dan fungsi organ itu.

Meski begitu, tidak sedikit prang yang justru mengabaikannya. 

Perubahan struktur dan fungsi jantung membuat lansia lebih rentan terkena penyakit jantung.

Risiko ini akan semakin tinggi jika disertai dengan pola hidup tidak sehat.

Berikut beberapa jenis penyakit jantung yang sering menyerang lansia:

1. Aritmia

Kebiasaan merokok, jarang olahraga, hingga konsumsi kafein secara berlebihan berisiko aritmia pada lansia.

Aritmia merupakan gangguan irama jantung. Gangguan irama jantung itu bisa bisa lebih cepat, lambat atau tidak beraturan. 

Atrial fibrilasi adalah jenis atrial paling sering terjadi pada lansia. 

Denyut jantung tidak teratur atau lebih cepat dari kondisi normal dapat menyebabkan gangguan jantung lain yang lebih parah. 

Baca Juga: Butuh Perhatian Khusus, Dinsos Indramayu Kunjungi Lansia Berusia 109 Tahun

Lansia dengan atrial fibrilasi lima kali lebih berisiko mengalami stroke.

Untuk mengurangi risiko munculnya penyakit jantung lain, penanganan aritmia perlu dilakukan sejak dini.

2. Jantung koroner


Studi berjudul Cardiovascular Disease in the Elderly menyebut penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada lansia. 

Terhambatnya aliran darah menuju jantung bisa memicu PJK. 

Gejala PJK, antara lain mual, nyeri dada, keringat dingin, dan sesak napas.

Penumpukan plak dalam pembuluh darah akibat kolesterol tinggi menjadi penyebab penyakit ini. PJK harus egera ditangani. 

Jika tidak dapat menyebabkan komplikasi mulai dari aritmia, serangan jantung, hingga stroke.

3. Penyakit katup jantung

Seiring bertambahnya usia, orang berisiko terkena penyakit katup jantung. 

Penyakit ini terjadi saat katup jantung mengalami kebocoran atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnyaaliran darah ke seluruh tubuh terganggu.

Gejala penyakit katup jantung antara lain sesak napas, suara tidak normal pada jantung, detak jantung tidak beraturan, detak jantung cepat dan bengkak pada kaki dan pergelangan.

Pola hidup tidak sehat, gangguan metabolisme, penyakit autoimun, hingga efek pengobatan tertentu menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit katup jantung. 

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian.

4. Serangan jantung


Umumnya penyakit jantung disebabkan tersumbatnya aliran darah kaya oksigen menuju jantung.

Pemicunya penumpukan lemak kolesterol pada pembuluh arteri.

Manurut National Institute on Aging, lansia berusia 65 tahun ke atas lebih berisiko terkena serangan jantung. Gejalanya rasa nyeri di dada seperti sedang tertimpa beban berat.

Jika tidak segera ditangani, serangan jantung dapat menyebabkan kematian pada penderitanya dalam waktu singkat.

5. Gagal jantung

Risiko gagal jantung meningkat ketika memasuki usia 65 tahun ke atas.

Ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah berisi oksigen dan zat gizi dari makanan ke seluruh tubuh disebut gagal jantung.

Gejalanya antara lain sesak napas setelah beraktivitas atau saat beristirahat, detak jantung terasa cepat, serta bengkak pada kaki dan pergelangannya.

Penyakit ini dapat muncul sebagai bentuk lanjutan dari jantung koroner. Kerusakan katup jantung juga dapat menjadi penyebab gagal jantung selain hipertensi dan aritmia. 

6. Henti jantung mendadak


Penyakit ini memiliki tingkat kematian sangat tinggi pada lansia.

Umumnya henti jantung mendadak pada lansia disebabkan aritmia, penyakit jantung koroner dan perubahan pada struktur jantung akibat penyakit tertentu.

Henti jantung terjadi ketika jantung berhenti secara tiba-tiba. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh ikut berhenti.

Jika tidak segera ditangani, henti jantung mendadak  berpotensi menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit.

Bagimana cara mencegahnya? 

Menerapkan pola hidup sehat dapat menjaga kesehatan jantung lansia.

Selain itu, rutim melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi jantung sehingga dapat dideteksi dan diobati sedini mungkin.***

Foto ilustrasi - Pixabay

Video Lansia Terbaru:

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
penyakit jantung
jantung lansia
lansia
berita lansia
geriatri
lansia sehat
lansia bahagia
merawat lansia
lansia online