Geriatri.id - Sistem kekebalan tubuh kelompok lanjut usia (lansia) menjadi kurang mampu melawan penyakit. Karena itu pneumonia pada lansia berusia 65 tahun memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.
Pneumonia adalah peradangan pada jaringan di paru-paru yang biasanya karena infeksi.
Menurut American Lung Association (ALA), lansia memiliki peluang lebih tinggi dalam mengembangkan penyakit serius yang berhubungan dengan pneumonia.
National Health Service (NHS) mengingatkan pentingnya mengenali gejala pneumonia agar dapat segera ditangani.
Gejala itu bisa terjadi secara tiba-tiba selama 1-2 hari atau perlahan-lahan dalam beberapa hari.
Ada beberapa gejala pneumonia pada lansia yang perlu mendapatkan perhatian antara lain batuk kering atau berdahak, sulit bernafas, demam dan sakit di dada.
Namun pada lansia, gejala umum itu tidak selalu muncul semuanya. Gejala pneumonia pada lansia lainnya, nafsu makan berkurang, inkontinensia, kebingungan dan mengigau.
Selain gejala umum, ada perbedaan antara penumonia yang disebabkan virus dengan bakteri.
Biasanya gejala pneumonia yang disebabkan bakteri adalah demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, berkeringat, pernapasan dan denyut nadi meningkat, bibir dan alas kuku kebiruan serta kebingungan.
Baca Juga: Ancaman NAFLD dan Difesiensi Vitamin D Masih Menjadi Masalah Besar Bagi Lansia
Sedangkan gejala umum dari pneumonia virus adalah demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot dan otot lemah.
Setelah satu atau dua hari, gejalanya bisa memburuk seperti batuk meningkat, sesak napas, nyeri otot, demam tinggi dan bibir biru
Apabila kondisi semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.***
Ilustrasi - Waspadai gejala pneumonia pada lansia.(Pixabay)\
Video Lansia Online Geriatri TV:
