Kembali
×
Oma Opa, Waspadai Infeksi Saluran Kemih ya
23 Juni 2022 08:41 WIB

Penulis: Husna Sabila

Geriatri.id - Seiring bertambahnya usia, biasanya lansia akan mengalami perubahan kebiasaan berkemih atau buang air kecil. Perubahan ini dapat berupa frekuensi kencing yang lebih sering, atau kontrol berkemih yang tidak sebaik dulu sehingga terkadang kerap terjadi ‘insiden’—misalnya, mengompol.

Perubahan-perubahan ini bukanlah merupakan tanda penuaan yang wajar terjadi pada lansia. Salah satu yang menyebabkan terjadinya perubahan kebiasaan berkemih yang patut diwaspadai pada lansia adalah adanya infeksi saluran berkemih (ISK).

Diungkapkan dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH., dari RSCM Jakarta, ISK merupakan salah satu penyakit yang paling sering diderita oleh lansia. ISK menempati urutan kedua di bawah pneumonia, dalam daftar infeksi yang paling sering diderita lansia. Sekitar 25% lansia mengalami gangguan ini.

Saat menjadi narasumber dalam program Lansia Online di saluran Geriatri TV, dr. Pringgo memaparkan hal-hal yang perlu diketahui keluarga, caregiver, maupun lansia mengenai masalah ini. ISK adalah infeksi yang terjadi pada area saluran kemih baik itu pada uretra, kandung kemih, ureter, maupun ginjal. Penyebab utamanya adalah adanya kuman yang biasanya berasal dari lingkungan luar di sekitar kemaluan, yang kemudian menginfeksi area saluran kemih. Kuman yang terus ‘naik’ hingga sampai di ginjal akan lebih berisiko untuk menjalani perawatan dan pengobatan lebih lanjut. 

Risiko ISK pada lansia lebih tinggi pada lansia wanita. Setidaknya lebih dari 10% wanita yang berusia di atas 65 tahun menderita ISK dan proporsi ini meningkat menjadi di atas 30% pada lansia wanita yang berusia di atas 85 tahun. Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi tubuh wanita yang memiliki saluran uretra lebih pendek dibandingkan pria, sehingga kuman lebih mudah masuk dan ‘naik’. Meskipun demikian, bukan berarti lansia pria tidak berisiko mengalami ISK.

Sayangnya, pada lansia gejala awal ISK sering tidak tertangani dengan baik. Keluhan-keluhan yang dirasakan lansia biasanya dianggap sebagai hal yang biasa karena gejala yang tidak khas. 

Oleh karena itu, penting untuk keluarga Indonesia dan caregiver yang mendampingi lansia untuk mengetahui gejala apa saja yang mungkin timbul pada lansia, sehingga dapat segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan sejak dini. Gejala yang mungkin terlihat pada pasien ISK adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri saat buang air kecil, adanya sensasi seperti terbakar ketika berkemih.
  2. Perubahan frekuensi buang air kecil
  3. Buang air kecil disertai darah
  4. Adanya rasa tidak nyaman pada area panggul dan perut bagian bawah
  5. Sumeng atau demam
  6. Berkeringat atau menggigil
  7. Urin berbau ataupun keruh

Gejala ISK seperti nyeri dan perasaan terbakar biasanya cenderung jarang terlihat pada penderita dari kelompok usia lansia. Gejala-gejala tidak khas lainnya (poin kedua hingga tujuh) biasanya lebih sering dialami lansia yang terkena ISK. Oleh karena itu, jika lansia mengalami perubahan-perubahan sebagaimana poin di atas tanpa adanya gejala penyakit lain, maka perlu diwaspadai dan memeriksakan diri lansia ke dokter —apakah benar gejala yang dirasa merupakan gejala ISK ataukah bersumber dari gangguan lainnya—untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dokter Pringgo juga membagikan tips agar lansia terhindar dari risiko ISK. Pertama, lansia perlu memenuhi kebutuhan konsumsi air putih harian yang cukup. Kedua, agar selalu menjaga kebersihan atau higienitas kamar mandi/toilet dan juga area lingkungan sekitar kemaluan, agar terbebas dari kuman atau bakteri yang tidak diinginkan.

===

Saksikan Video Lansia Online Selengkapnya:

 

Artikel Lainnya
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Artikel
09 September 2025 10:00 WIB
Tags
berita lansia
penyakit lansia
infeksi saluran berkemih
masalah lansia
lansia sehat
merawat lansia
lansia
lansia bahagia
lansia online
geriatri