geriatri.id - Seluruh jemaah haji akan memasuki masa puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Fase Armuzna ini akan berlangsung 9-13 Dzuhijjah atau diperkirakan dimulai pada 10 Agustus 2019.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menimbau seluruh jemaah haji Indonesia yang sebagian besar lansia untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan. Berikut 15 hal yang harus diperhatikan jemaah haji:
1.Makan teratur agar tubuh bertenaga dan tidak mudah sakit. Perbanyak makan buah dan sayur.
2.Sering minum, tidak menunggu haus. Saat Armuzna suhu di Mekkah diperkirakan makin panas. Waspadai risiko kekurangan cairan/dehidrasi dan heat stroke.
3.Kurangi aktivitas fisik yang tidak perlu. Simpan tenaga untuk menyelesaikan Armuzna.
4.Kurangi aktivitas di luar tenda saat Armuzna.
5.Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat keluar pondokan atau tenda termasuk saat antre di toilet di Armuzna.
6.Bawa obat-obatan pribadi dan mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran dokter.
7.Konsultasikan kesehatan ke petugas kesehatan terutama bagi jemaah berisiko tinggi sebelum berangkat ke Armuzna.
8.Bawa dan konsumsi minuman oralit saat di Armuzna.
9.Peduli dan saling menjaga antar jemaah minimal yang sekamar atau seregu. Berangkat dan pulang bersama-sama.
10.Membawa pisau cukur sendiri dan tidak dipinjamkan atau meminjam milik orang lain.
11.Ketika di area Armuzna, tidak naik ke atas bukit, tebing atau bebatuan dan tidak berbaring di jalan atau di kolong kendaraan yang terparkir.
12.Pilih rute melempar jamarat yang aman dan sudah direkomendasikan oleh petugas haji Indonesia yaitu rute yang melalui tenda-tenda jemaah Indonesia dan masuk melalui terowongan. Di jalur tersebut tersebar petugas dan pos kesehatan, sedangkan jalur lainnya tidak ada perlindungan petugas atau pos kesehatan sehingga berbahaya jika dilewati jemaah Indonesia.
13.Tidak memaksakan diri melempar jamarat ketika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
14.Melontar jamarat mengikuti waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk jemaah Indonesia waktu melontar yang disarankan untuk tanggal 10 Zulhijah yaitu setelah Asar atau setelah Magrib dan pada tanggal 11 Zulhijah setelah Subuh. Jika melontar di waktu selain itu akan berisiko terpapar suhu yang sangat panas dan berdesakan dengan jemaah dari negara lain yang postur tubuhnya lebih besar dari jemaah Indonesia.
15.Hati-hati jika menggunakan tangga berjalan atau eskalator di area jamarat karena curam. Angkat pakaian di atas mata kaki untuk menghindari terinjak atau terbelit di eskalator.
Foto: Kemenag